WELDING DIFINITION : Proses peleburan dua material yang
sejenis/senyawa
yang perlu di perhatikan
setiap devisi dalam suatu perusahaan sebelum melakukan proses WELDING :
- WELDING Diutamakan untuk welder
- MAIN Diutamakan untuk kelistrikan
- DEVICE Diutamakan untuk safety
- DIMENCION & WEIGHT Diutamakan untuk warehouse
Dari
definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan
setempat dari beberapa batang logam yang sejenis/senyawa dengan menggunakan
energi panas. Pada saat ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan
termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan cara menekan dua logam yang
disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom molekul dari logam yang
disambungkan.klasifikasi dari cara-cara pengelasan ini akan diterangkan lebih
lanjut.
Aplikasi Pengelasan
Lingkup penggunaan
teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan,
rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.
Dunia Industri
1.)
Dalam skala kecil teknik pengelasan digunakan pada perbengkelan yang melayani
pesanan berbagai macam produk las.
2.)
Teknik pengelasan digunakan sebagai salah satu faktor utama dalam proses
produksi yang akan dihasilkan
seperti industri mobil, pesawat terbang, perkapalan, dan lain-lain.
seperti industri mobil, pesawat terbang, perkapalan, dan lain-lain.
3.) Disamping untuk pembuatan, proses las dapat
juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada
coran. Membuat lapisan las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah
aus dan macam-macam reparasi lainnya.
Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat lasdengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya.
Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di dalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam pengetahuan.
Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat lasdengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya.
Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di dalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam pengetahuan.
Proses pengelasan
Berbagai proses
pengelasan telah dikembangkan, tergantung pada cara pemanasan dan peralatan
yang digunakan., proses pengelasan yaitu :
I. Pengelasan Patri
·
Nyala
·
Celup
·
Tahanan
·
Infra merah
·
Dapur
·
Induksi
II. Pengelasan Tempa
·
Dikerjakan dengan
tangan
·
Dikerjakan dengan
mesin
1.
- Rol
2.
- Pukul
3.
- Die
III. Pengelasan Gas
·
Udara-asitelin
·
Oksiasitelin
·
Oksihidrogen
·
Tekanan
IV. Pengelasan Tahanan
1.
Titik
2.
Kampuh
3.
Proyeksi
4.
Tumpu
5.
Nyala
6.
Perkussion
V. Pengelasan Induksi
· Frekuensi tinggi
VI. Pengelasan Busur
1. Elektroda Karbon
·
Terlindung
·
Tanpa lindungan
2. Elektroda Logam
· Terlindung
a. Busur terlindung
b. Titik busur
c. Hidrogen atom
d. Gas inert
e. Busur terendam
f. Lantak
g. Terak elektro
· Tanpa lindungan
a. Logam polos
b. Lantak
VII.
Berkas Elektron
VIII. Pengelasan
Laser
IX. Pengelasan
gesekan
X. Pengelasan Termit
1. Tekanan
2 Tanpa tekanan
XI. Pengelasan Alir
XII Pengelasan
Dingin
1. Tekanan
2. Ultrasonik
XIII.Pengelasan Letup
|
Fungsi Elektroda
Dikenal tiga jenis
elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda fluks,
dan elektroda lapis tebal.
Elektroda polos terbatas
penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan baja lunak. Biasanya digunakan
polaritas langsung. Elektroda fluks dilapisi terak dan fluks digunakan pada
pengelasan logam dan paduan bukan besi.
Lapisan fluks mempunyai
fungsi yaitu :
1. Membentuk lingkungan pelindung,
2. Membentuk terak dengan sifat tertentu.
3. Memungkinkan pengelasan atas kepala dan tegak lurus.
4. Menstabilkan busur.
5. Menambah unsur paduan pada logam induk.
6. Memurnikan logam secara metalurgi.
7. Mengurangi cipratan logam pengisi.
8. Meningkatkan efisiensi pengendapan.
9. Menghilangkan oksida dan ketidakmurnian.
10. Mempengaruhi kedalamam penetrasi busur.
11. Mempengaruhi bentuk manik.
12. Memperlambat kecepatan pendinginan sambungan las.
13. Menambah lapisan logam las yang berasal dari serbuk logam dalam lapisan
pelindung.
Posisi Pengelasan
Posisi pengelasan atau
sikap pengelasan adalah pengaturan posisi dan gerakan arah dari pada elektroda
sewaktu mengelas. Adapun pisisi mengelas terdiri dari empat macam yaitu:
- Posisi di Bawah Tangan. Posisi di bawah tangan yaitu suatu cara pengelasan yang
dilakukan pada permukaan rata/datar dan dilakukan dibawah tangan.
Kemiringan elektroda las sekitar 10º - 20º terhada garis vertikal dan 70º
- 80º terhadap benda kerja.
- Posisi Tegak (Vertikal). Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah
pengelasannya keatas atau kebawah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang
paling sulit karena bahan cair yang mengalir atau menumpuk diarah bawah
dapat diperkecil dengan kemiringan elektroda sekitar 10º - 15º terhada
garis vertikal dan 70º - 85º terhadap benda kerja.
- Posisi Datar (Horisontal). Mengelas dengan horisontal biasa disebut juga
mengelas merata dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah
elektroda mengikuti horisontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring
sekitar 5º - 10º terhada garis vertikal dan 70º - 80º kearah benda kerja.
- Posisi di Atas Kepala (Over Head). Posisi pengelasan ini sangat sukar dan berbahaya
karena bahan cair banyak berjatuhan dapat mengenai juru las, oleh karena
itu diperlukan perlengkapan yang serba lengkap antara lain: Baju las,
sarung tangan, sepatu kulit dan sebagainya. Mengelas dengan posisi ini
benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda
sekitar 5º - 20º terhada garis vertikal dan 75º - 85º terhadap benda
kerja.
Karena itu di dalam pengelasan, pengetahuan harus turut serta
mendampingi praktek, secara lebih terperinci dapat dikatakan bahwa perancangan
kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula
tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan, bahan las dan jenis las
yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan atau mesin
yang dirancang.
Pada saat ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengelasan pengerjaan yang amat penting dalam teknologi produksi dengan bahan baku logam. Dari pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak teknologi baru yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan hampir tidak ada logam yang dapat dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada saat ini.
Pada saat ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengelasan pengerjaan yang amat penting dalam teknologi produksi dengan bahan baku logam. Dari pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak teknologi baru yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan hampir tidak ada logam yang dapat dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar